SUARA CIREBON – Mendung disertai angin kencang kembali menyelimuti langit di Kota Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat petang, 28 April 2023.
Sebagian besar warga mengaku panik. Mereka masih trauma dengan banjir besar terparah yang pertama kalinya terjadi di Kota Cilacap.
“Masih trauma dengan banjir semalam. Semoga tidak turun hujan,” tutur Hartono (53 tahun), warga Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, Jumat, 28 April 2023.
Warga Kota Cilacap, terutama di daerah yang mengalami banjir parah pada Kamis malam, 27 April 2023, berharap tidak lagi turun hujan.
Seperti diketahui, warga Kota Cilacap, Jawa Tengah, dikejutkan dengan hujan sangat lebat yang menimbulkan banjir besar di sejumlah tempat.
Banjir akibat hujan lebat selama lebih dari tiga jam pada Kamis malam, 27 April 2023 dirasakan warga Kota Cilacap sebagai yang terparah.
Warga Kota Cilacap mengaku selama ini belum pernah merasakan hujan yang sangat lebat, dengan disertai petir dan angin kencang.
Mereka juga mengaku belum pernah mengalami banjir di dalam Kota Cilacap separah pada Kamis malam.
“Ini yang pertama kali. Hujan selebat itu dengan banjir dimana-mana,” tutur Priatman (53 tahun), warga Kelurahan Sidakaya, Kota Cilacap.
Dari laporan warga, banjir akibat hujan sangat lebat pada Kamis malam, bahkan sampai setinggi dada orang dewasa.
Ini dialami warga Jln Duwet, Kelurahan Tambakreja, Cilacap Selatan akibat sungai irigasi yang melintasi wilayah itu meluap.
Hujan lebat dan banjir parah juga terjadi di sepanjang Jln Rinjani yang masih berada di areal persawahan.
Petugas Polres Cilacap sampai harus menutup akses ke jalan tersebut karena ketinggian genangan lebih satu meter.
Pada Kamis malam, petugas bahkan sibuk melakukan evakuasi warga, diantaranya ada seorang ibu dengan bayi yang baru melahirkan beberapa hari, akibat rumahnya terendam setinggi hampir satu meter.
Meski banjir cukup besar dan dirasakan terparah, namun warga mengakui sistem drainse di Kota Cilacap relatif bagus.
“Air cepat surut. Tidak sampai dua jam, begitu hujan berhenti, air surut,” tutur sejumlah warga di Jln Gatot Subroto.
Sehari setelah hujan lebat dan banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilacap menyampaikan laporan titik yang terkena banjir parah.
Tercatat ada 19 titik tersebar di wilayah Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah dan Cilacap Utara.
Berikut daftar 19 titik yang mengalami banjir parah di Kota Cilacap :
- Cilacap Utara
- Perum Ketapang
- Jl. Rajiman belakang GDA
- Jl Laban.
- Cilacap Selatan
- Jl Jend Sudirman ( belakang kntr Bpbd )
- Jl Duwet
- Jl Wiratno
- Jl Tendean
- Jl Delima
- Gg. Duku
- Jl Gatot Subroto ( sktr RSUD )
- Jl Beo
- Jl Nanas
- Jl Cempaka
- Grumbul Karang Cengis.
- Cilacap Tengah
- Jl MT Haryono depan kilang minyak
- Jl Kendeng
- Jl Semangka
- Jl Cempaka
- Perum pertamina gunungsimping.
Ketinggian air, ada yang mencapai satu meter lebih atau sedada orang dewasa.
BPBD membuka sejumlah lokasi pengungsian, antaranya :
- GDM Cilacap : Jl Jend Sudirman Cilacap : 30 jiwa
- Masjid almanar Jl Kendeng, Cil-Teng : 50 jiwa
- Jl Semangka : 20 jiwa
- Mushola Karang Cengis : 114 jiwa
- Jl Kalidonan : 10 jiwa.
Kekinian, warga mengungsi saat hujan lebat masih turun dan terjadi banjir. Tak lama setelah hujan berhenti dan banjir mulai surut, warga kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan kotoran akibat banjir pada Kamis malam sampai Jumat pagi.***