Nasib mereka kini terkatung-katung di berbagai negara di dunia. Hal ini karena maskapai penerbangan internasional langsung mendadak membatalkan penerbangan menuju Tel Aviv, Ibukota Israel.
Pembatalan maskapai-maskapai penerbangan internasional ke Tel Aviv, membuat warga Israel yang sedang berada di luar negeri tidak bisa pulang.
Mereka terlunta-lunta di berbagai negara untuk waktu yang tidak dapat ditentukan, sesuai dengan keputusan maskapai penerbangan internasional.
Seperti diketahui, ribuan militan Hamas menyerbu wilayah selatan Israel. Melakukan serangan membabibuta yang menewaskan ratusan warga sipil Israel, menahan sekitar seratus prajurit dan seorang perwira tinggi berpangkat Mayor Jendral (Mayjen Nimrod Aloni).
Hamas melakukan serangan kilat dari darat, laut dan udara. Menembakan ribuan roket secara serentak ke wilayah Israel.
Ratusan warga Israel tewas, ribuan lainnya terluka. Israel lantas memberikan serangan balasan, dengan membombardir wilayah padat Gaza, Palestina dan menelan korban ratusan warga sipil tak berdosa.
Serangan Hamas dan disambut deklarasi perang oleh Israel, membuat seluruh penerbangan menuju Tel Aviv, ibukota Israel dihentikan.
Maskapai penerbangan tidak mau mengambil resiko keselamatan saat melewati wilayah udara Israel yang tengah dalam ancaman roket-roket Hamas.
Hal inimembuat warga Israel tidak bisa pulang ke negerinya. Mereka terkatung-katung, dan hanya menunggu kapan maskapai penerbangan internasional beroperasi kembali.
Diperkirakan ini akan berlangsung lama. Sebab perang malah baru saja dimulai. Belum ada informasi kapan maskapai penerbangan internasional menuju Tel Aviv, Israel kembali dibuka.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.